Quantum Teaching


TUGAS MAKALAH

GAYA BELAJAR - MENGAJAR YANG AKTIF DAN EFEKTIF

“QUANTUM TEACHING (QT)”


Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mid Semester VII

Mata Kuliah Psikologi Belajar

Dosen Pengampu : Drs. Badrodin, M.Si

Disusun oleh:

Kelompok VI

1. Muhtadin Abrori

2. Tahrun

3. Ismiani

4. Faizah

5. Mufidatus Syarifah

6. Khulasoh

7. Salamah

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BHAKTI NEGARA (STAIBN)

2008

PENGANTAR

Segala Puji hanya milik Alloh Rob pengatur alam semesta. Yang Maha Pengasih dari segala kasih Yang Maha Penyayang dari segala sayang. Yang Menguasai hari Pembalasan. Hanya pada-Mu lah kami menyembah dan hanya kepada-Mu lah kami memohon pertolongan. Ya Alloh tunjukilah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai dan orang-orang yang sesat. Sholawat dan salam semoga terlimpah pada junjungan Nabi Muhammad shollallohu Alaihi Wa Sallaam, beserta keluarga, para sahabat, para tabiin, para tabiit tabiin dan semua yang mengikut jejak beliu. Ajmaiin.

Tulisan ini membahas tentang bagaimana proses belajar mengajar yang efektif dan menarik bagi peserta didik agar mereka ikut aktif dalam belajar. Dengan demikian setiap mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Bakti Negara memiliki kompetensi pengetahuan mutu pendidikan yang baik.

Maka dengan segala ketulusan hati, penulis berbangga dapat menyelesaikan kelompok ini. Guna memenuhi Tugas Mid Semester VII Mata Kuliah Psikologi Belajar dengan dosen pengampu Drs. Badrodin, MSI.. Progdi S1 Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Bakti Negara Slawi.

Tentunya di dalam tulisan ini masih banyak kekurangan, dan perlu perbaikan agar menjadikan lebih baik dan lebih sempurna. Harapan penulis akan saran dan kritik pembaca untuk menutupi kekurangan tersebut. Akhirnya kami mohon petunjuk kepada Allah agar kita diberi kebaikan dunia dan akhirat serta dijauhkan dari siksa keduanya. Amin.

Tegal, November 2008

Penulis

GAYA BELAJAR – MENGAJAR YANG AKTIF DAN EFEKTIF

“QUANTUM TEACHING (QT)”

Oleh Kelompok VI

Pendahuluan

Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan diperlukan berbagai ketrampilan, diantaranya adalah ketrampilan membelajarkan atau ketrampilan mengajar. Ketrampilan mengajar merupakan kompetensi profesional yang cukup kompleks, sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh. Ada 8 ketrampilan mengajar yang sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran, yaitu:

(1) Ketrampilan bertanya sangat perlu dikuasai guru untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, karena hampir dalam setiap tahap pembelajaran guru dituntut untuyk mengajukan pertanyaan, dan kualitas pertanyaan yang diajukan guru akan menentukan kualitas jawaban peserta didik.

(2) Penguatan merupakan respon terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan terulangnya kembali perilaku tersebut. Penguatan bertujuan untuk meningkatkan perhatian peserta didik terhadap pembelajaran, merangsang dan meningkatkan motivasi belajar, meningkatkan kegiatan belajar, dan membina perilaku yang produktif.

(3) Mengadakan variasi merupakan ketrampilan yang harus dikuasai guru yang bertujuan untuk meningkatkan perhatian peserta didik terhadap materi standar yang relevan, memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat peserta didik terhadap berbagai hal baru dalam pembelajaran, memupuk perilaku positif peserta didik dalam pembelajaran, serta memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuannya. Variasi dapat dilakukan pada gaya mengajar, penggunaan media dan sumber belajar, pola interaksi, dan variasi dalam kegiatan pembelajaran.

(4) Menjelaskan adalah mendeskripsikan secara lisan tentang sesuatu benda, keadaan, fakta, dan data sesuai dengan waktu dan hukum-hukum yang berlaku. Penjelasan dapat diberikan selama pembelajaran, baik di awal, di tengah, maupun di akhir pembelajaran. Penjelasan harus bermakna dan menarik perhatian peserta didik dan sesuai dengan materi standar dan kompetensi dasar. Penjelasan dapat diberikan untuk menjawab pertanyaan peserta didik dan harus sesuai dengan latar belakang dan tingkat kemampuan peserta didik.

(5) Membuka dan menutup pelajaran merupakan dua kegiatan rutin yang dilakukan guru untuk memulai dan mengakhiri pelajaran. Membuka dan menutup pelajaran yang dilakukan secara profesional akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan pembelajaran diataranya adalah membangkitkan motivasi belajar, siswa memiliki kejelasan mengenai tugas-tugas yang harus dikerjakan, siswa memperoleh gambaran yang jelas mengenai pembelajaran yang akan berlangsung, siswa memahami hubungan antara pengalaman belajar yang telah dimiliki sebelumnya dengan hal-hal baru yang akan dipelajari, siswa dapat menghubungkan konsep-konsep atau genelalisasi dalam suatu peristiwa pembelajaran. Pada akhirnya siswa mengetahui tingkat keberhasilannya terhadap materi yang dipelajari dan guru dapat mengetahui tingkat keberhasilan atau efektifitas kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

(6) Membimbing diskusi kelompok kecil yang bermanfaat agar siswa dapat berbagi informasi dan pengalaman dalam pemecahan suatu masalah, meningkatkan pemahaman terhadap masalah yang penting dalam pembelajaran, meningkatkan ketrampilan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, mengembangkan kemampuan berfikir dan berkomunikasi, membina kerjasama yang sehat dalam kelompok yang kohesif dan bertanggung jawab.

(7) Mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kelas adalah kehangatan dan keantusiasan, tantangan, variasi, fleksibel, penekanan pada hal-hal positif, dan penanaman disiplin diri. Komponen keterampilan mengelola kelas adalah penciptaan dan pemeliharaan iklim pembelajaran yang optimal, keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar yang optimal, pengelolaan kelompok dengan cara peningkatan kerjasama dan keterlibatan siswa dan menangani konflik dan memperkecil masalah yang timbul, serta menemukan dan mengatasi perilaku yang menimbulkan masalah.

(8) Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik. Khusus dalam melakukan pembelajaran perorangan perlu diperhatikan kemampuan dan kematangan berfikir peserta didik, agar apa yang disampaikan bisa diserap dan diterima oleh peserta didik.
Penguasaan terhadap semua ketrampilan mengajar di atas harus utuh dan terintegrasi, sehingga diperlukan latihan yang sistematis, misalnya melalui pembelajaran mikro.

Untuk mempermudah pembahasan diatas, penulis akan mencoba menguraikan gaya belajar-mengajar yang aktif dan efektif dengan metode-metode sekarang sedang membaur di kalangan dunia pendidikan dengan istilah Quantum Teaching.

Pengertian Quantum Teaching

Quantum Teaching adalah badan ilmu pengetahuan dan metodologi yang digunakan dalam rancangan, penyajian dan fasilitas. QT merangkaikan yang paling baik dari kompatibel dengan otak yang pada akhirnya akan melejitkan kemampuan guru untuk mengilhami dan kemampuan murid untuk berprestasi. QUANTUM TEACHING adalah interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya.

Diantaranya : (1) Pengubahan bermacam-macam interaksi yang ada dalam dan sekitar proses belajar; (2) Uraian cara-cara baru yang memudahkan proses belajar lewat pemaduan unsur-unsur seni dan pencapaian-pencapaian terarah; (3) Berfokus pada hubungan dinamis dalam kelas

Kenapa Harus Quantum Teaching !

Ada dua alasan yang penulis ungkapkan dari berbagai alasan yang sangat menentukan proses belajar mengajar seorang guru menjadi aktif dan efektif dapat diikuti oleh seluruh siswa diantaranya:

1. Belajar melibatkan semua aspek kehidupan manusia yaitu fikiran, perasaan, bahasa tubuh, pengetahuan, sikap, keyakinan dan persepsi masa depan. Jadi QT memadukannya

2. Guru adalah faktor penting dalam lingkungan belajar dan kehidupan siswa, bukan sekedar pemberi ilmu. Peran guru sebagai: rekan belajar, model, pembimbing dan fasilitaror.

Jadi QT menunjukkan kepada kita cara untuk menjadi guru yang baik. QT menguraikan cara-cara baru yang memudahkan proses belajar kita lewat pemaduan unsur seni dan pencapaian-pencapaian yang terarah. Apapun mata pelajaran yang kita ajarkan. Dengan menggunakan metodologi QT kita akan dapat menggabungkan keistimewaan-keistimewaan belajar menuju bentuk perencanaan pengajaran yang akan meningkatkan prestasi siswa.

Asas Utama Quantum Teaching

QT bersandar pada konsep ini “bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Maksudnya bila kita membaca konsep di atas akan mengingatkan kita pada pentingnya memasuki dunia murid sebagai langkah pertama, karena tindakan ini akan memberi izin guru untuk memimpin , menuntun dan memudahkan perjalanan mereka menuju kesadaran dan ilmu pengetahuan yang luas. Dengan mengaitkan apa yang guru diajarkan dengan sebuah peristiwa, pikiran atau perasaan yang diperoleh dari kehidupan rumah, sosial, musik, seni, rekreasi atau akademis mereka. Setelah kaitan itu terbentuk, guru dapat membawa mereka ke dalam dunia guru dan memberi mereka pemahaman mengenai isi dunia itu. Di sinilah kosa kata baru, model, mental, rumus dan lain-lain diuraikan. Seraya menjelajahi kaitan dan interaksi, baik siswa maupun guru mendapatkan pemahaman baru dan “dunia kita “ diperluas mencakup tidak hanya para siswa, tetapi juga guru. Akhirnya dengan pengertian yang lebih luas dan penguasaan lebih mendalam ini, siswa dapat membawa apa yang mereka pelajari ke dalam dunia mereka dan menerapkannya pada situasi baru.

Prinsip- Prinsip Quantum Teaching

1. Segalanya Berbicara

segalanya dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh anda. Dari kertas yang anda bagikan hingga rancangan pelajaran anda. Semuanya mengirim pesan tentang belajar.

2. Segalanya Bertujuan

semua yang terjadi dalam pengubahan anda mempunyai tujuan.

3. Pengalaman Sebelum Pemberian Nama

proses belajar paling baik terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum mereka pelajari, karena otak manusia berkembang yang akhirnya menggerakkan rasa ingin tahu

4. Akui Setiap Usaha

belajar mengandung resiko. Pada saat siswa mengambil langkah ini, mereka patut mendapat pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka.

5. Jika Layak Dipelajari, Maka Layak Pula Dirayakan

perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi positif dengan belajar.

Keunggulan Menggunakan Quantum Teaching

QT menggunakan satu set prinsip yang disebut 8 kunci keunggulan. Dalam 8 kunci keunggulan tersebut menyediakan cara yang bermanfaat untuk mendapatkan keselarasan dan kerjasama. Adapun 8 kunci keunggulan tersebut adalah :

  1. Integritas : bersikap jujur, tulus menyeluruh selaraskan nilai-nilai dengan perilaku kita.
  2. Kegagalan Awal Kesuksesan: pahamilah bahwa kegagalan hanyalah memberikan informasi yang anda butuhkan untuk sukses
  3. Bicaralah Dengan Niat Baik: berbicaralah dengan pengertian positif dan bertanggungjawablah untuk berkomunikasi yang jujur dan lurus.
  4. Hidup Saat Ini : pusatkan perhatian anda pada saat sekarang ini dan manfaatkan waktu sebaik-baiknya.
  5. Komitmen: lakukan apa yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan anda
  6. Tanggung Jawab : bertanggung jawablah atas tindakan anda
  7. Sikap Luwes/Fleksible: bersikaplah terbuka terhadap perubahan/ pendekatan baru, hal ini membantu anda dalam memperoleh hasil yang diinginkan
  8. Keseimbangan: jaga keselarasan pikiran tubuh jiwa anda.

Prosedur-prosedur dalam menggunakan Quantum Teaching

  1. Keyakinan akan kemampuan pelajar, belajar dan mengajar : Keyakinan anda mempengaruhi tindakan dan perilaku anda jika anda membawakan positif, maka orang-orang disekitar anda akan terpengaruh. Bila di dalam kelas kemampuan anda untuk menjangkau siswa tetap sesuai dengan keyakinan dalam diri anda.
  2. kesepakatan: lebih informal dari pada peraturan, dan merupakan daftar cara sederhana dan konkret untuk melancarkan jalannya pelajaran
  3. kebijakan: mendukung tujuan komunitas belajar anda
  4. prosedur: memberitahu siswa apa yang diharapkan dan tindakan apa yang diambil
  5. peraturan lebih ketat daripada kesepakatan/kebijakan. Melanggar peraturan harus menimbulkan konsekuensi yang jelas

Bagaimana menggunakan Quantum Teaching

Pada dasarnya QT memadukan antara unsur-unsur berikut : lingkungan, suasana, landasan, rancangan, penyajian, fasilitas. Maksudnya :

  • jadikan lingkungan kelas penuh dengan keakraban antara guru dan murid
  • buatlah suasana diri anda semangat; begitu pula murid-murid
  • landasan proses belajar harus seimbang, murid harus punya niat/ minat
  • adakan rancangan/rencana pembelajaran/kurikulum yang efektif dan efesien.
  • Atur penyajian/penyampaian pelajaran dengan mudah dan mengasyikkan
  • Guru mampu memfasilitasi untuk mengubah perilaku/bakat dan potensi murid.

Model Quantum Teaching

Model QT hampir sama dengan sebuah simfoni. Kita dapat membaginya menjadi 2 kategori : a. Konteks adalah latar untuk pengalaman anda. Dalam seksi konteks, anda akan menemukan semua bagian yang anda butuhkan untuk mengubah : (1) Suasana yang memberdayakan (2) Landasan yang kukuh (3) Lingkungan yang mendukung; (4) Rancangan yang dinamis. Dan kategori b. Isi, walaupun berbeda namun sama pentingnya dengan konteks. Dalam seksi ini, keterampilan penyampaian untuk kurikulum apapun disamping strategi yang dibutuhkan siswa akan bertanggung jawab atau apa yang mereka pelajari karena beberapa factor yang mempengaruhi: (1) penyampaian yang prima; (2) fasilitas yang luwes; (3) keterampilan belajar untuk belajar; (4) keterampilan hidup

Perancangan Pengajaran yang Dinamis

Mengajar kadang membuat sebagian peserta didik merasa bosan atau bahkan enggan mengikuti dan bahkan belajar menjadi momok yang amat menakutkan terutama pelajaran yang membuat berfikir kritis karena hal tersebut biasanya tidak ada sesuatu yang menjembatani jurang antara guru – siswa. Untuk itu perlu perancangan pelajaran terlebih dahulu. Pertama, dari dunia mereka ke dunia kita. Kedua, 2. memiliki modalitas V – A – K (Visual, Auditorial dan Kinestetik) yang akan diuraikan setelah ini. Ketiga, model kesuksesan dari pandang perancang. Dan Empat, kecerdasan berganda.

Visual “mengakses citra penglihatan “ cirinya: a. teratur, memperlihatkan segala sesuatu dan b. mengingat dengan sabar.

Auditorial “mengakses segala jenis bunyi dan kata yang didengar. Cirinya ; a. perhatian mudah terpecah; b. bicaranya berirama; c. gaya belajarnya dengan cara mendengarkan; d. berdialog secara internal dan eksternal.

Kinestetik “ mengakses segala jenis gerak dan emosi. Cirinya ; a. mengetahui orang dan berdiri berdekatan; b. gaya belajar praktek; c. menunjuk tulisan saat membaca; d. mengingat sambil belajar dan melihat.

Kesimpulan dan Penutup

Quantum Teaching merupakan pola pengajaran yang mencerdas peserta didik dengan menggunakan berbagai energi dan kemampuan pendidik agar peserta didik tidak menjadi objek belajar bahkan menjadi subjek belajar itu sendiri. Dengan demikian tuntutannya pendidik mengefektifkan peserta didik untuk aktif dalam proses belajar mengajar.

Namun untuk menuju sukses Quantum Teaching perlu mengetahui modalitas yang dimiliki oleh setiap peserta didik secara individual. Baik secara Visual, Auditorial maupun Kinestetik. Baru kemudian merancang pengajaran yang baik dan efektif yang menjadikan siswa tertarik dan aktif. Diantaranya mengawali dengan sesuatu yang menarik dan akhirilah dengan sesuatu yang membuat penasaran dan berikan kesimpulan yang mudah diingat. Dan sebelum menyampaikan materi berikan keyakinan, kesepakatan, komitmen atau dikenal dengan kontrak belajar, baru kemudian menyampaikan materi.

Demikianlah makalah kelompok VI, tentunya masih banyak kekurangan dan masih perlu tambal sulam agar menjadi makalah ini lebih baik dan lebih sempurna. Terima kasih atas perhatian dan semoga bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA

DePorter, Bobbi. Quantum Learning membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan, Kaifa, Bandung, Cet. VIII, Tahun 2001.

DePorter, Bobbi. Quantum Teaching mempraktekkan Quantum Learning di ruang kelas, Kaifa, Bandung, Cet. III, Tahun 2001.

Rr. Martiningsih, Pembelajaran Kreatif Dan Menyenangkan, Martiningsih.blogspot.com

Comments