Bagaimana Membuat Peserta Didik Aktif Sejak Dini
http://muhtadinabrori.blogspot.com/
Ketika anda memulai pelajaran, maka sangat penting (bagi anda) membuat para peserta didik agar aktif sejak awal. Jika Tidak, maka anda akan mengambil resikio terjadinya kapasitas seperti halnya semen yang tinggal menunggu waktu untuk mengering. Berbagai kegiatan pembuka struktur (pembelajaran) dibuat agar peserta didik lebih mengenal, menggerak-gerakkan, mengajak pikiran mereka, dan memancing perhatian mereka dalam mata pelajaran. Pengalaman-pengalaman ini dapat dianggap sebagai "Pembangkit selera makan" terhadap makanan penuh - perangsang selera makan tersebut memberikan peserta didik sebuah rasa apa yang harus diikuti. Meskipun beberapa guru memilih memulai suatu pelajaran hanya dengan sebuah pengantar singkat, namun paling tidak, dengan menambah sebuah latihan pembuka terhadap perencanaan pengajaran anda merupakan langkah pertama yang mempunyai banyak keuntungan. Mari kita eksplorasikan bersama, mengapa demikian.
Pada saat paling awal pengajaran aktif, ada tiga tujuan penting yang harus dicapai. Arti penting tujuan tersebut hendaknya tidak diabaikan, walaupun pelajaran hanya berakhir ssatu sesion. Tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
- Membangun Team (Team Building) : Bantulah peserta didik mejadi kenal satu sama lain dan ciptakan semangat kerja sama dan saling bergantung.
- Penegasan : Pelajarilah sikap, pengetahuan, dan Pengalaman para peserta didik.
- Keterlibatan Belajar Seketika : Ciptakan perhatian / minal awal dalam mata pelajaran
Semua tujuan ini, ketika tercapai, membantu mengembangkan lingkungan belajar yang melibatkan peserta didik, mengembangkan kemauan mereka untuk berperan serta dalam pengajaran aktif, dan menciptakan norma-norma ruang kelas yang positif. Mengambil di manapun mulai dari lima menit sampai dua jam untuk kegiatan-kegiatan pembuka (tergantung pada lamanya pelajaran anda) akan menjadi waktu yang baik untuk dimanfaatkan. Memperkenalkan kembali kegiatan-kegiatan ini dari waktu ke waktu dari keseluruhan materi pelajaran juga membantu memperbaharui bangunan team, memperbaiki pengukuran, dan membangun kembali minat dalam mata pelajaran.
Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih strategi mengajar yang efektif bagi peserta didik sebelum mengadakan kegiatan belajar mengajar.
- Tingkat Ancaman : Apakah pelajaran yang anda ajarkan terbuka terhadap gagasan dan kegiatan baru, atau apakah anda mengantisipasi keragu-raguan dan keberatan dari peserta didik pada awalnya? Membuka dengan sebuah strategi yang menunjukkan tidak adanya pengetahuan dan ketrampilan peserta didik dapat berbahaya: Mereka mungkin tidak siap mengungkapkan keterbatasan-keterbasan batasan mereka. Sebagai gantinya, sebuah strategi yang meminta para peserta untuk berkomentar tentang sesuatu yang sudah akrab dengan mereka akan mempermudah keterlibatan mereka dalam pelajaran.
- Ketepatan terhadap norma-norma peserta didik: sebuah kelas para remaja atau orang dewasa mungkin pada awalnya kurang menerima untuk memainkan permainan-permainan dibandingkan dengan ang dilakukan oleh sebuah kelompok dari kelas lima. Peserta didik perempuan mungkin merasa nyaman berbagi perasaan mereka dalam sebuah latihan penyingkapan diri dibandingkan dengan peserta didik laki-laki. Anda menetapkan langkah bagi keseluruhan pelajaran ketika anda memilih sebuah kegiatan pembuka pertimbangkan audens anda dan rencana secara tepat.
- Relevansi terhadap mata pelajaran : jika anda tidak tertarik pada sebuah strategi tukar menukar nama secara sederhana, maka berbagai strategi yang mungkin anda baca menawarkan sebuah kesempatan yang baik bagi para peserta didik untuk memulai mempelajari materi pelajaran. Gantilah sebuah pemecah kebekuan yang disarankan agar mencerminkan materi yang sedang anda rencanakan untuk diajarkan dalam pelajaran anda. Semakin erat ada hubungan antar latihan anda dengan mata pelajaran. Maka semakin mudah transisi yang akan bisa anda buat terhadap berbagai kegiatan pengajaran penting yang harus anda miliki simpan.
Comments