JUDUL SKRIPSI "METODOLOGI PENDIDIKAN AKHLAK BAGI ANAK USIA SEKOLAH DASAR MENURUT IMAM BARJA’I (KAJIAN KITAB AL- AKHLAK LIL BANIN)"
Fenomena criminal anak usia 5 – 16 tahun telah memenuhi ruang berita televise dan Koran serta media masa ada Andang Pradika Purnama menghuni bui selama 52 hari saat ia berusia 11 tahun. Karena telah mengambil dua ekor burung leci milik tetangganya. Pemilik burung tahu, lalu menangkap dan menyerahkannya kepada Pak Polisi. Lima anak sebaya di lampung ; Nanang, Madroni, Herman, Safrizal dan Samsudi mengalami nasib sama, harus meringkuk dalam tahanan selama 20 hari. Baru duduk di kelas 3 SD menerima sanksi, karena ingin memiliki stiker yang ada dimobil Petrus, salah satu Direktur Artomoro Plaza, Tanjung Karang, Lampung. Dan empat anak yang lain dituntut hukukman 9-11 hari karena telah mencuri kelapa sawit di Medan. Mencuri kendaraan bermotor telah biasa dilakukan Ris (13 th) selama setahun di wilayah Ampel, Boyolali sebelum polisi itu menangkapnya. Kala itu ia masih duduk dibangku kelas VI SD. Sedangkan di Sumenep, Madura, Amr gadis kecil yang baru menginjak umur 12 th tega melenyapkan nyawa sepupunya Ririn (3 th) hanya gara-gara ingin memiliki anting emas si balita. Masih banyak lagi fenomena criminal anak yang menghinggapi berita-berita nasional dan daerah, sebagai bukti menurunnya moral anak yang dipengaruhi oleh hal-hal disekitar maupun proses penanaman akhlak kepada mereka yang tidak matang dan tidak merasuk ke dalam hati.
Padahal anak bukanlah orang dewasa dalam ukuran kecil. Oleh sebab itu, anak harus diperlakukan sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya. Hanya saja, dalam praktik pendidikan sehari-hari, tidak selalu demikian yang SELANJUTNYA DAPAT DOWNLOAD DI SINI
Fenomena criminal anak usia 5 – 16 tahun telah memenuhi ruang berita televise dan Koran serta media masa ada Andang Pradika Purnama menghuni bui selama 52 hari saat ia berusia 11 tahun. Karena telah mengambil dua ekor burung leci milik tetangganya. Pemilik burung tahu, lalu menangkap dan menyerahkannya kepada Pak Polisi. Lima anak sebaya di lampung ; Nanang, Madroni, Herman, Safrizal dan Samsudi mengalami nasib sama, harus meringkuk dalam tahanan selama 20 hari. Baru duduk di kelas 3 SD menerima sanksi, karena ingin memiliki stiker yang ada dimobil Petrus, salah satu Direktur Artomoro Plaza, Tanjung Karang, Lampung. Dan empat anak yang lain dituntut hukukman 9-11 hari karena telah mencuri kelapa sawit di Medan. Mencuri kendaraan bermotor telah biasa dilakukan Ris (13 th) selama setahun di wilayah Ampel, Boyolali sebelum polisi itu menangkapnya. Kala itu ia masih duduk dibangku kelas VI SD. Sedangkan di Sumenep, Madura, Amr gadis kecil yang baru menginjak umur 12 th tega melenyapkan nyawa sepupunya Ririn (3 th) hanya gara-gara ingin memiliki anting emas si balita. Masih banyak lagi fenomena criminal anak yang menghinggapi berita-berita nasional dan daerah, sebagai bukti menurunnya moral anak yang dipengaruhi oleh hal-hal disekitar maupun proses penanaman akhlak kepada mereka yang tidak matang dan tidak merasuk ke dalam hati.
Padahal anak bukanlah orang dewasa dalam ukuran kecil. Oleh sebab itu, anak harus diperlakukan sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya. Hanya saja, dalam praktik pendidikan sehari-hari, tidak selalu demikian yang SELANJUTNYA DAPAT DOWNLOAD DI SINI
Comments